Sabtu, 03 Maret 2012

Teknologi benih tanaman jambu mete

TEKNOLOGI BENIH TANAMAN JAMBU METE

Ciri utama benih adalah dapat dibedakan dari biji karena mempunyai daya hidup yang lebih tinggi yang disebut viabilitas. Benih tidak sekedar dapat hidup normal tetapi juga menghasilkan tanaman yang normal dan dapat diharapkan akan memberikan hasil yang optimal. Benih vigor itu adalah produk teknologi, melalui upaya pemuliaan genetik dan pemurnian fisik yang menghasilkan kelompok benih berisi individu-individu benih prima.

Sumber benih

Sumber benih dapat diperoleh dari vaerietas unggul baik unggul lokal, nasional maupun introduksi, yang jelas harus sesuai dengan yang diingini. Bila belum tersedia varietas unggul, untuk sementara blok penghasil tinggi (BPT) atau pohon induk terpilih (PIT) dapat dijadikan sumber benih.

Pada jambu mete kriteria pohon induk unggul mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1) pohon berumur > 10 tahun, 2) produksi > 10 kg gelondong/pohon/tahun, 3) pembungaan, lebih dari 60%, jumlah bunga hermaprodit dalam satu rangkaian lebih dari 10%, 4) kanopi kompak (tidak menyebar), berbatang tegak, dengan cabang utama lateral 5 atau lebih, 5) percabangan intensif dengan internod medium, 7) bobot gelondong 100-150 butir/kg, dengan rendemen 20-30%, dengan bentuk gelondong agak pipih, dan 8) kandungan protein kacang cukup tinggi (> 15%). Juga mempunyai kestabilan marfologi pada keturunannya.

Sedangkan untuk varietas yang sudah dilepas sumber benihnya berasal dari kebun induk, agar benih yang digunakan terjamin kemurniannya dan diskripsinya sesuai. Sumber benih ini baik yang berasal dari BPT dan PIT maupun kebun induk harus bersertifikat, demikian juga benih sebarnya.

Umur panen

Umur panen adalah umur buah saat buah masak sedikit diatas umur fisiologis, pada saat tersebut kadar air buah sudah mulai menurun. Umur panen dapat dihitung mulai dari terjadinya pembuahan (polinasi) sampai buah masak panen, dapat juga dihitung mulai dari bunga mekar. Panen pada umur yang tepat tidak hanya tepat untuk kematangan embrio tetapi juga untuk memperoleh mutu benih yang tinggi dan lebih seragam. Dilapangan kemasakan buah sering terlihat dari warna buah, kekerasan buah, rontoknya buah, pecahnya buah dan sebagainya. Secara laboratorium dapat juga ditentukan dengan cara menimbang berat kering dan vigor benih. Kemasakan benih ditentukan oleh bobot kering benih tertinggi.

Pada jambu mete, masak fisiologis (MF) tergantung pada jenis jambu metenya, jenis jambu mete Pecangaan masak fisiologis tercapai pada saat umur 37 hari setelah antesis (HSA) atau 41 hari setelah inisiasi bunga. Jenis Jepara Merah masak fisiologis buah tercapai pada saat umur 40 hari setelah bunga mekar (HSB). Jenis jambu mete Wonogiri dan mojokerto pada 50 HSB. Di Bogor, hampir semua jenis jambu mete mencapai masak fisiologis pada 42 HSA. Pada saat tersebut benih mencapai bobot gelondong segar 8,7 g, bobot kering 5,5 g dan kadar air 36% serta daya berkecambah 100%.

Prosesing benih

Prosesing benih merupakan suatu proses, untuk mempertahankan mutu genetik, fisik dan fisiologik, setelah benih dipanen dari pohon induk terpilih. Prosesing benih dimulai dari kegiatan pemisahan buah semu, pengeringan, paking, penyimpanan dan perlakuan benih serta pengujian benih.

Pemisahan buah semu dari benih dimaksudkan untuk memisahkan buah semu dengan biji (benih), agar benih terhindar dari infeksi cendawan. Pemisahan buah semu dilakukan secara manual. Benih yang telah dipisahkan dari buah semunya, diseleksi dengan cara merendam biji ke dalam air selama 12 jam, benih yang terapung diafkir dan yang tenggelam terpilih sebagai benih.

Benih yang terpilih selanjutnya dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya, terhindar dari serangan hama dan penyakit, serta mencegah benih agar tidak berkecambah. Pengeringan benih jambu mete dapat dilakukan dibawah cahaya matahari selama 3-5 hari bila cuaca cerah. Benih mente yang dikeringkan di bawah cahaya matahari dengan suhu 45oC dan kelembaban nisbi udara (RH) 50% serta ketebalan hamparan + 5 cm, dapat menurunkan kadar air benih mete sampai 6,14% dengan syarat setiap satu jam dilakukan pembalikan biji di hamparan . Pengeringan benih jambu mete dengan cahaya matahari dari jam 8.00-12.00, dapat menurukan kadar air benih sampai + 5,87% dan menghasilkan benih dengan mutu fisiologis terbaik. Benih dengan mutu fisiologi yang baik setelah disimpan selama 6 bulan daya berkecambahnya masih tetap 100% dengan indeks kecepatan berkecambah 3,57.

Selanjutnya benih yang sudah kering (kadar air 6,14%) diseleksi berdasarkan bentuk biji, ukuran biji, kesehatan biji, keutuhan biji. Bentuk benih yang menyimpang dari bentuk yang tertera pada diskripsi benih harus dikeluarkan dari lot benih, demikian juga benih yang lebih kecil, terserang hama/penyakit atau pecah. Ukuran biji yang yang baik untuk benih disesuaikan dengan diskripsi masing-masing jenis jambu mete. Sebagai contoh ukuran benih jambu mete berdasarkan berat seperti dapat dilihat pada Tabel berikut ini;

Tabel. Berat benih masing-masing jenis jambu mete.

No.

Jenis jambu mete

Berat benih (gr/biji)

1.

Gunung Gangsir

5,18

2.

Maros

6,24

3.

Pangkep

7,94

4.

SM9

10,49

5.

BO-2

8,51

6.

Meteor/YK

7,20

7.

Flotim

12,50

8.

Ende

7,89

9.

Muna

9,16

Sumber :Data diolah

Benih yang terlalu berat atau terlalu ringan dikeluarkan dari lot benih yang terpilih, seterusnya dari lot benih tersebut diambil sampel sekitar 10% untuk digunakan pada uji daya kecambah benih.

Benih yang terpilih lalu dipaking dalam kantong plastik berukuran 2 kg benih jambu mete, difakum dan ditutup dengan rapi. Pada paking benih diberi label yang berisikan; Nama varietas; Tanggal Panen; Asal Kebun Induk; Berat isi; Daya Kecambah dan Tanggal kadaluarsa. Label ini disesuaikan dengan status benih, apakah berwarna biru, merah atau putih.

Agar mutu fisiologi dapat dipertahankan sampai penggunaan berikutnya, dilakukan penyimpanan. Penyimpanan dilakukan pada ruangan yang sejuk (Suhu 15-200C), dimana kantong-kantong benih tersebut disusun di atas rak-rak dengan tumpukan kantong benih maksimal 5 lapis. Setiap 6 bulan dalam penyimpanan benih ini diuji daya kecambahnya dan label dapat diperbarui. (yulius feryy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar